Bismilah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.....

" MADING GEMA NURANI " __ Jl.Raya Kaliabang Tengah No.75 B Bekasi 17125 Phone 021 88871329 __ ** Ikhlas Melayani Mendidik Sepenuh Hati **

AL QURAN

Cari .....

Rabu, 13 Desember 2017

5 Adab Anak Terhadap Orang Tua

Ke dua orang tua adalah manusia yang paling berhak kita jaga perasaannya. Rendahkanlah diri kita kepada mereka dengan penuh kasih sayang. Sehebat apapun kita, tidak boleh merasa lebih hebat dari mereka. Kehebatan mereka tak dapat kita ukur dengan suatu kelebihan kita. Seorang anak harus memiliki adab dalam bersikap terhadap orang tua.



Apa saja adabnya? Berikut penjelasannya:

1. Mengutamakan orang tua dari pada diri sendiri atau itsaar dalam perkara  duniawi. 

    Baiknya, kita utamakan segala sesuatu yang berkaitan dengan orang tua. Dalam hal      apapun, jangan sampai me-nomor duakan mereka. Apalagi alasanya karena perkara      duniawi.

Rasulullah SAW. Menceritakan kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua yang tertutup batu besar, kemudian mereka bertawassul kepada Allah dengan amalan-amalan mereka, salah satunya berkata:

“Ya Allah sesungguhnya saya memiliki orang tua yang sudah tua renta, dan saya juga memiliki istri dan anak perempuan yang aku beri mereka makan dari mengembala ternak. Ketika selesai menggembala, aku perahkan susu untuk mereka. Aku selalu dahulukan orang tuaku sebelum keluargaku. Lalu suatu hari ketika panen aku harus pergi jauh, dan aku tidak pulang kecuali sudah sangat sore, dan aku dapati orang tuaku sudah tidur. Lalu aku perahkan untuk mereka susu sebagaimana biasanya, lalu aku bawakan bejana berisi susu itu kepada mereka. Aku berdiri di sisi mereka, tapi aku enggan untuk membangunkan mereka. Dan aku pun enggan memberi susu pada anak perempuanku sebelum orang tuaku. Padahal anakku sudah meronta-ronta di kakiku karena kelaparan. Dan demikianlah terus keadaannya hingga terbit fajar. Ya Allah jika Engkau tahu aku melakukan hal itu demi mengharap wajahMu, maka bukalah celah bagi kami yang kami bisa melihat langit dari situ. Maka Allah pun membukakan sedikit celah yang membuat mereka bisa melihat langit darinya.”

2. Tidak memandang orang tua dengan pandangan yang tajam atau tidak                   menyenangkan

Kedua adab tersebut sama halnya dengan adab para Sahabat Nabi terhadap Nabi SAW: “jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah.” (HR. Al Bukhari 2731)

3. Tidak mendahului mereka dalam berkata-kata
    Ketika orang tua berbicara, jangan sekali-kali kita memotong pembicaraannya.              Biarkan mereka berbicara sampai selesai.

Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu menerapkan adab ini. Beliau berkata: “kami pernah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di Jummar, kemudian Nabi bersabda: ‘Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim’. Ibnu Umar berkata: ‘sebetulnya aku ingin menjawab: pohon kurma. Namun karena ia yang paling muda di sini maka aku diam’. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): ‘ia adalah pohon kurma.” (HR. Al Bukhari 82, Muslim 2811)

4. Tidak duduk di depan orang tua sedangkan mereka berdiri

Hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu: “Rasulullah SAW mengaduh (karena sakit), ketika itu kami shalat bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, ‘kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk, maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk.” (HR. Muslim, no. 413)

5. Menjawab pangillan ke dua orang tua



Semoga bermanfaat.

Sumber: muslim or.id


Minggu, 03 Desember 2017

10 Sikap dan Nilai Positif yang Perlu Ditanamkan Kepada Anak Sejak Dini


Inilah nilai-nilai positif yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Simak selengkapnya…

Sahabat Gema Nurani, mendidik anak menjadi sosok yang tangguh dan beriman tidaklah mudah. Diperlukan kesabaran, ilmu dan stimulasi yang baik dan konsisten dari orang tua kepada anak. Anak sangat cepat menyerap berbagai informasi dari sekitarnya, karena itulah diperlukan pendidikan nilai-nilai positif kepada anak sejak dini.

Berikut ini nilai-nilai positif yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini:

1. Nilai Keimanan
Nilai-nilai keimanan wajib diperkenalkan kepada anak agar bisa menjadi landasan yang kuat bagi anak untuk melangkah dan menapaki kehidupannya nanti. Tanamkan keimanan dan ajaran agama secara bertahap, sederhana, dan diikuti dengan contoh nyata dari orang tuanya agar lebih mudah dicerna dan diterima oleh anak.

2. Kejujuran
Ajarkan anak akan makna kejujuran. Cara terbaik untuk melatih kejujuran pada anak adalah dengan cara mencontohkan kejujuran tersebut dimulai dari diri orang tua itu sendiri. Ceritakan kisah yang bertema kejujuran dan akibat buruk terhadap sikap curang agar akan membekas dalam hati dan ingatan anak.

3. Kasih Sayang
Berikan curahan cinta dan kasih sayang untuk anak-anak. Anak-anak yang dibesarkan dengan penuh cinta diharapkan akan menjadi pribadi yang penuh cinta bagi kehidupan dan lingkungannya kelak. Selain itu, orang tua dan anak yang terbiasa saling mencintai dan dicintai tentu akan memiliki ikatan emosi yang lebih kuat dan hangat.

4. Bertanggung Jawab
Menanamkan nilai tanggung jawab kepada anak sangatlah penting. Nilai tanggung jawab dapat diajarkan lewat tugas-tugas sederhana yang diberikan kepada anak. Katakan kepada anak bahwa tugas sederhana yang harus ia kerjakan tersebut adalah tanggung jawab yang harus diselesaikannya. Misalnya: merapikan mainannya setelah bermain.

5. Sopan Santun
Attitude/sopan santun adalah juga sangat penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Kenalkan sopan-santun pada anak dg cara yg mudah dimengerti. Contohnya: mengucapkan salam saat bertamu atau masuk ke rumah dan berjabat tangan. 

6. Kemandirian
Melatih kemandirian anak dapat dilakukan dengan memberi kesempatan anak melakukan apa yg diinginkan. Berikan kesempatan anak untuk meng-eksplore dan jangan terlampau banyak memberikan larangan yang pada akhirnya membuat anak memiliki karakter minder dan selalu ragu-ragu.

7. Tolong-Menolong
Ajarkan anak untuk belajar saling tolong-menolong dengan memberikan contoh seperti memberikan sedekah kepada dhuafa.

8. Bekerja Sama
Ajak anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumah sederhana untuk menanamkan kemampuan bekerjasama dalam sebuah team. Misalnya: mengambilkan sapu saat keluarga merapikan taman bersama-sama.

9. Kegigihan dalam Berusaha
Kegigihan adalah semangat pantang menyerah untuk mencapai impian dan cita-cita. Berikan contoh-contoh dari kisah orang-orang sukses yang mengawali kesuksesannya dari nol.

10. Menjaga Kebersihan
Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan sesudah bermain dan membuang sampah pada tempatnya.

Perkembangan anak akan lebih optimal jika dilakukan sesuai dengan perkembangan anak, sejak usia dini dan berkesinambungan sampai anak beranjak dewasa. Orang tua juga perlu menjaga agar anak tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan dan pergaulan, sehingga nilai-nilai karakter yang dianutnya sejak kecil tidak akan luntur.

Semoga bermanfaat.....
Oleh : Artis Hardiyati (Titis)

Sumber : Ummi

Kamis, 20 Juli 2017

SODAQO Mart GEMA NURANI dan HPA Internasional Cabang Gema Nurani

SODAQO Mart dan HPA Internasional Cabang Gema Nurani Bekasi, Jl. Raya Kali Abang Tengah No. 75 Bekasi Utara Kota Bekasi


Jalan Raya Kaliabang Tengah 75 B Bekasi Utara

Urusan belanja, jelas tidak bisa terpisahkan dalam rutinitas bulanan, mingguan, bahkan harian “Sodaqo Mart Gema Nurani" memberikan perbedaan mendasar dari model bisnis retail nya. Masyarakat ada alternatif belanja, harga relatif lebih murah, dan yang paling penting selain barang harian ada beberapa  item yang tidak ada di jual di mini market biru dan merah, Inilah daya tariknya.....


Mart nya Gema Nurani


Produk Herbal Halal


Contact Person :

0812 8115 5202
0813 1778 6719
0857 5921 0998

Kamis, 06 April 2017

Habiskan Saja Gajimu!


Banyak yang bertanya pada saya, “bagaimana caranya agar bisa menyisakan uang? soalnya banyak sekali kebutuhan ini dan itu, jadinya susah sekali untuk bisa menabung”.

Ada lagi yang mengeluh “Udah kita hitung di atas kertas, akhir bulan bisa ada sisa sekian ratus ribu buat ditabung. Eh pas akhir bulan, gak ada sisanya tuh. Malah kadang kurang”

“Uangnya udah dibagi-bagi per amplop, termasuk untuk tabungan. Tapi kok ya adaaaa aja kebutuhan ini dan itu. Jadinya gak nabung lagi deh” Begitu pengakuan sebagian orang lain yang bertanya-tanya bagaimana cara yang efektif agar bisa menyisakan uang untuk ditabung.

Kalau menurut saya sih, tidak usah mencari cara untuk menyisakan uang, karena uang memang sulit untuk bersisa. Uang itu seperti air, mudah menguap, mudah mengalir.

Uang memang diciptakan untuk dipakai, untuk dihabiskan, bukan untuk disisakan. Itulah sebabnya uang sulit sekali untuk bersisa.

Maka sebagai perencana keuangan, saya TIDAK menyarankan untuk menyisakan uang untuk kebutuhan masa depan. Sekali lagi, JANGAN sisakan uang.

Saya ulang lagi ya… JANGAN sisakan uang untuk kebutuhan masa depan. Setiap Anda gajian, langsung HABISKAN saja.

Jangan cari cara untuk menyisakan uang, karena uang diciptakan memang untuk dihabiskan, bukan untuk disisakan. Yang seharusnya kita lakukan adalah, mencari cara untuk MENGHABISKAN uang kita dengan benar. Bukan menyisakannya.

Bgaimana cara menghabiskan uang dengan benar? Setiap gajian, langsung bayar zakat, bayar hutang & saving. Sisanya, habiskan sesuka hati Anda.

Lho, kenapa dihabiskan? Tidak disisakan?

Karena menurut saya, yang paling menyakitkan yang berhubungan dengan uang adalah ketika kita punya uang, tapi tidak boleh dipakai. Sakiiiiiiitttt rasanya…..

Lebih menyakitkan dari kondisi bokek, lebih menyakitkan dari gaji yang cuma numpang lewat karena langsung bayar hutang kesana kemari. Karena kalau memang tidak ada uang di tangan, mau apa lagi… selesai masalah pada saat itu. Tapi kalau ada uangnya di dalam dompet atau dalam rekening kita, tapi tidak boleh dipakai karena masih harus membayar tagihan ini dan itu, akan lebih sakit rasanya. Liat barang oke, diskon pula, duit ada di dompet atau rekening. Tapi gak bisa dipake karen jatah arisan, atau duit sekolah anak, atau buat bayar listrik, dll.

Bayangkan kalau Anda sekarang sedang belanja. Jatah shopping sudah dihabiskan, tapi duit buat saving masih ada di dompet. Terus liat barang bagus… beli apa nggak?

Beli ato nggak, pasti nyesel deh. Kalo gak beli, nyesel kapan lagi bisa mendapatkan diskon gede-gedean. Tapi kalau beli nyesel juga, duit tabungan malah kepake. Atau setidaknya terjadi “perang batin” ketika sedang mempertimbangkan untuk beli atau tidak.

Makanya saya punya rumus: Pay your God first, bayar hutang, saving, nah sisanya puas-puasin deh buat shopping. Percayalah, shopping-nya jadi lebih puas karena gak harus pusing-pusing untuk menyisakan uang. Iya kan?
Ketika konsep ini saya bawakan di twitter, masih juga ada yang bertanya: “bukankah sebaiknya kita menyiapkan untuk pensiun? Lalu bagaimana dengan dana cadangan? jadi gak usah nabung ya?” Dan berbagai pertanyaan sejenisnya.

Biar gak salah kaprah, yuk kita lihat kembali pernyataan mengenai cara menghabiskan uang.

Prioritas pertama adalah “Pay your God first” tentu artinya bukan membayar pada Allah, karena tidak Allah memerlukan apapun dari makhluknya. Yang saya maksud adalah membayar kewajiban yang diminta Allah SWT. Baik itu berupa zakat, maupun infaq dan sedekah yang bersifat sukarela.

Prioritas pengeluaran kedua adalah, bayar hutang. Kenapa harus bayar hutang duluan sebelum yang lain? Karena risikonya besar kalau tertunda. Kena denda, kena bunga tambahan, dan lain-lain. Semakin ditunda, akan semakin besar lagi konsekuensinya.

Prioritas pengeluaran yang ketiga adalah untuk saving. Dari namanya saja sudah jelas, saving di sini maksudnya adalah menabung. Baik itu menabung untuk dana cadangan, ataupun investasi untuk masa depan seperti dana pensiun dan sebagainya. Asuransi pun saya masukkan di sini. Karena pos ini saya anggap sebagai keperluan di masa depan.

Dan prioritas terakhir yaitu pengeluaran untuk shopping alias konsumsi. Mulai dari makanan, transport, dan sebagainya yang kita nikmati saat ini juga. Pengeluaran yang ini saya sarankan ambil dari sisanya saja setelah membayar zakat, setelah dipotong zakat, dan setelah menabung. Karena pengeluaran ini cenderung tidak ada batas maksimalnya. Kalau ada uang 1 juta, bisa habis untuk konsumsi saja. Kalau ada uangnya 10 juta bisa habis hanya untuk konsumsi.

Mungkin ada juga nyeletuk “Lho, kalo gitu sama aja dong… selama ini juga habis-habis aja kok, malah kadang kurang… Ya, paling urutannya aja yang beda. Biasanya belanja dulu, kalo ada sisa baru deh ditabung, kalo ditagih baru deh bayar hutang. Sedekah? Kalo inget….”

Beda dong kalo gitu…!
Kenapa selama ini gagal menabung dengan rutin? Karena menunggu SISA. Dan seperti yang sudah saya katakan di atas, uang sulit sekali untuk bersisa.

Pengeluarannya mungkin sama saja, jumlahnya juga sama saja. Tapi mindset kita adalah MENGHABISKAN, bukan MENYISAKAN. Sehingga lebih mudah dan menyenangkan untuk dijalankan.

Jadi kesimpulannya adalah, mari kita HABISKAN uang kita di jalan yang benar dan menyenangkan. Bukan MENYISAKANNYA dgn sakit hati dan terpaksa. Ahmad Gozali

Rabu, 08 Maret 2017

Ku putuskan untuk menjadi seorang blogger

Sumber : 

Di tahun 2008 di saat usia 16 tahun, saya sudah bercita-cita menjadi penulis buku. Penulis yang bukunya banyak dibaca bahkan sampe best seller kalo bisa wkwk #pemaksaan

Akhirnya saya coba ngedraft cerita di sela-sela sekolah saya, tapi baru sampe di lembar kedua tulisannya macet karna lagi ga ada imajinasi. Iya, dulu saya ngedraftnya pake tulisan tangan di kertas haha, karna saya sekolah di tempat yang mengharuskan tinggal di asrama serta dilarang bawa gadget, perhiasan bahkan baju/celana berbahan jeans. 

Misal boleh bawa gadget pun ya percuma, karna saya belum punya laptop apalagi handphone saat itu hehe. Ada sih komputer tapi punya kantor sekolah dan boleh digunakan hanya untuk kursus komputer para pelajar. Karna keadaan yang tidak memungkinkan, jadilah saya ngedraft di kertas wkwkwk

Tapi ya tadi, setelah lembar kedua saya stop karna lagi ga ada ide juga karna lama-lama tangan cape nulisnya. Bulan bahkan tahun demi tahun terus berlalu, saya kira saya telah lupa klo sempet punya cita-cita jadi penulis tapi ternyata cita-cita itu masih bersemayam di hati.

Karna untuk jadi penulis buku harus berpengalaman dalam hal tulis menulis, akhirnya saya memutuskan untuk membuat blog di tahun 2013, hanya sekedar biar tersalurkan apa yang di kepala serta mengasah keterampilan menulis. Tapi itupun blognya ga langsung diisi karna disibukkan dengan aktivitas kuliah yang menyita waktu, wajarlah ya liburnya cuma hari minggu.

Akhirnya di tahun 2014, tulisan perdana di blog pun dipublish dan dishare seadanya di sosial media yang saya punya, itu juga cuma tulisan ga jelas sekedar pengisi waktu kosong, penggunaan bahasa serta penulisannya pun super amburadul - sekarang juga masih sih hehe. Nulisnya juga jarang-jarang, bahkan sempet vakum setahun pasca menikah dari akhir 2015 sampe akhir 2016. Setelah menikah, hamil dan melahirkan, sama sekali lupa kalo punya blog. Waktu itu saya kira dunia ngeblog tuh sempit, sedikit, pokoknya ga hidup lah, bahkan saya aja ga tau kalo ada sebutan blogger bagi pengguna blog wkwk. #bloggermacemapague

Pada suatu hari di bulan november 2016, saya lagi googling gambar dan ga sengaja liat bannernya kumpulan emak-emak blogger, seketika langsung inget kalo saya punya blog. Langsung cek webnya dan ternyata blog saya masuk kriteria syarat dan ketentuannya jika pengen gabung. Ga langsung daftar juga sih karna pengen ngisi dan bebenah blog dulu yang sekian lama sudah tak terjamah.
Di awal bulan desember, barulah daftar dan dibantu makmin approval mak efi untuk pendaftarannya, makasih lho mak *cipok

Setelah jadi member KEB, saya jadi tau bahwa dunia ngeblog tuh luaaas banget, banyak dan hidup. Dugaan saya selama ini salah banget. Ternyata pengguna blog itu disebut blogger dan blogger tuh banyaak banget, tersebar di seluruh penjuru indonesia - bahkan mungkin dunia. Semenjak gabung KEB pun, saya jadi banyak belajar tentang ngeblog yang baik dan benar.

Saya juga jadi tau apa itu BW alias blog walking, apa itu PV alias page view dll. Walau gabung KEB masih seumur jagung, tapi berasa banget sih manfaat dari jadi membernya. Pokoknya banyak banget perubahan yang saya dapat setelah gabung KEB, banyak yang ga bisa diungkapkan dengan kata-kata.



Yang pada intinya adalah buat blog biar ada media untuk menulis dan banyak dibaca orang hehe. Seneng aja gitu kan ya kalo tulisan kita banyak yang baca :D 

FB

Tweet GN

Live Trafic Feed ..

Flag Counter

Nasehat

Kita Mampu

CARA BUAT BLOG

Perjuangan anak agar bisa sekolah

Sedih sampai nagis tengok ni..

Dikirim oleh Puteri Tiara Elisha pada 15 Januari 2015

Perjuangan

Perlombaan ini Seru Banget Nih!

Dikirim oleh Videofb pada 4 April 2016