Dibutuhkan kepercayaan diri untuk menjadi anak-anak. Hal ini terus berlangsung sejak mereka bayi, dari mulai mampu meraih mainan, menalikan sepatu untuk pertama kalinya, hingga pergi ke sekolah baru. Sayangnya, kepercayaan diri ini dihadang oleh banyak wilayah kata “Jangan!” yang dibangun orang tua.
Tentu, orang tua
ingin menanamkan sikap “Saya bisa!” pada anak-anak sehingga mereka berani
menghadapi tantangan baru dan, pada akhirnya, percaya pada diri mereka sendiri.
Meskipun setiap anak berbeda, orang tua dapat mengikuti beberapa pedoman umum
untuk membangun kepercayaan diri.
1. BANGUN
KOMPETISI
Kepercayaan diri
meningkat dari rasa berkompetisi. Dengan kata lain, anak-anak mengembangkan
kepercayaan diri bukan karena orang tua memberitahu mereka, tetapi karena
prestasi mereka, baik besar maupun kecil. Tentu, ada baiknya untuk mendengar
kata-kata positif dari ibu dan ayah. Tapi kata-kata pujian berarti lebih ketika
mereka diberikan saat anak melakukan sesuatu hal yang khusus atau mencapai
kemampuan baru.
Saat mereka
mencapai sesuatu, apakah itu menyikat gigi mereka sendiri atau naik sepeda,
mereka mendapatkan perasaan mampu dan mampu. Jika perasaan ini terus mereka
miliki, kepercayaan diri mereka pun semakin terasah.
Membangun rasa
percaya diri dapat mulai dimuali sangat dini. Ketika bayi belajar untuk
mengambil benda dari tangan Ibu atau balita belajar berjalan, mereka
mendapatkan ide “Aku bisa melakukannya!” Dengan setiap keterampilan baru dari
tonggak pertumbuhannya, anak-anak dapat mengembangkan kemampuan seiring dengan
meningkatnya kepercayaan orang tua.
2.
JANGAN TERLALU DIBANTU
Ternyata, ada cara
yang lebih baik untuk membangun harga diri selain memberikan pujian
bertubi-tubi kepada anak-anak. Caranya? Berhenti membantu mereka terlalu
sering. Belajarlah hanya melihat dan tahanlah untuk memberikan bantuan. Biarkan
anak Anda mengambil risiko, membuat pilihan, memecahkan , dan mengakhiri apa
yang telah mereka mulai.
3. BERHENTI
MEMUJI ANAK BERLEBIHAN
Harga diri berasal
dari perasaan aman dan dicintai, serta dari rasa mampu mengembangan diri.
Ingatlah bahwa kemampuan membutuhkan waktu dan usaha, bukan pujian yang
melenakan. Sebisa mungkin, sebaiknya tahanlah pujian untuk hal-hal yan memang
seharusnya menjadi kemampuan dasar anak kita.
Ketika kita memuji
anak-anak berlebihan, kita menjerumuskan mereka ke jurang percaya diri berlebih
tanpa bisa melakukan yang seharusnya. Jika Anda terus mengatakan anak Anda ia
sudah melakukan pekerjaan yang fantastis, Anda mengatakan ia tidak lagi
membutuhkan untuk mendorong dirinya sendiri. Berikan ia keyakinan yang berasal
dari kemampuannya melakukan, dari mencoba dan gagal dan mencoba lagi, dari
praktek bukan pujian.
Terlalu sering
memuji benar-benar dapat mengikis harga diri. Hal ini dapat membuat anak-anak
mulai berpikir bahwa mereka sempurna atau mereka mencoba untuk menjadi sempurna
sepanjang waktu – yang tentu saja mustahil. Dan pujian yang sengat detil malah
membingungkan mereka. Pujian yang datar bahkan mengajari anak untuk berbohong.
4. BIARKAN
ANAK ANDA MENGAMBIL RISIKO YANG SEHAT
Untuk membangun
kepercayaan di dunia, anak-anak harus mengambil peluang, membuat pilihan dan
mengambil tanggung jawab. Jangan tergoda untuk menjadi orang tua yang mencoba
untuk menyelamatkan anak-anak Anda dari kegagalan sepanjang waktu. Lakukan dari
hal yang dilakukan sehari-hari seperti melihat Anak anda menuang air ke dalam
gelas dan kita hanya berdiri di sana untuk menahan napas.
5. BIMBING
ANAK-ANAK MEMBUAT PILIHAN MEREKA SENDIRI
Ketika anak-anak
membuat pilihan yang sesuai dengan usia mereka sendiri, mereka merasa lebih
kuat. Hal ini, menunjukkan bahwa anak-anak usia dini dapat mulai
mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan mereka. Biarkan anak-anak
memutuskan sendiri apakah akan memakai mantel, topi dan sarung tangan sebelum
dibonceng motor di sore hari, misalnya. Begitu mereka tahu perbedaan antara
hangat dan dingin, itu terserah mereka. Mereka harus memiliki kontrol atas
tubuh mereka dan mengambil tanggung jawab untuk pilihan mereka.
6. BIARKAN
MEREKA MEMBANTU DI SEKITAR RUMAH
Dalam membangun
harga diri, anak-anak juga membutuhkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan
mereka dan merasa bahwa kontribusi mereka berharga. Bahkan ketika mereka
balita, ajak mereka memasak, menata meja, dan merapikan tempat tidur.
7.
DORONG MEREKA UNTUK MENYELESAIKAN YANG MEREKA SUKAI
Cara lain yang jitu
untuk meningkatkan kepercayaan pada anak-anak adalah dengan mendorong mereka
untuk melakukan tugas mereka yang mereka minati. Yang terpenting, pastikan
mereka menyelesaikannya. Tidak peduli apakah itu berenang sampai menyelesaikan
gambar untuk diwarnai. Intinya adalah bagi mereka untuk menyelesaikan apa yang
mereka mulai, sehingga mereka merasa bahwa itulah prestasi yang mereka
capai.
8. DUKUNG
MEREKA KETIKA GAGAL
Begitu banyak orang
tua yang berpikir bahwa perjuangan dan kegagalan akan menyakiti harga diri
anak-anak mereka. Padahal itu sebenarnya kesempatan emas untuk membantu
membangun kepercayaan diri.
Tunjukan pada
anak-anak bahwa cinta Anda tanpa syarat. Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda
mencintainya bahkan ketika dia gagal atau membuat keputusan yang buruk. Jika
semua yang Anda bicarakan adalah keberhasilan, dia akan berpikir Anda hanya
mencintainya ketika rapornya bagus atau ketika ia berhasil menjadi juara.
9. PASTIKAN
KESESUAIAN TUJUAN DAN USIANYA
Pastikan tujuan
anak Anda sesuai untuk kemampuannya. Ketika anak Anda merasa lambat membaca,
misalnya, ajak ia membaca satu kata setiap dua hari. Hal ini membuat anak
sangat bangga pada dirinya sendiri hingga ia tidak sadar bahwa ia terus
mengembangkan kemampuannya.
10. BUAT
ANAK ANDA MERASA ISTIMEWA
Latihlah diri Anda
untuk membantu anak-anak menemukan bakat unik dan kemampuan mereka sendiri. Hal
ini tidak hanya bertujuan agar mereka dapat menghargai kekuatan mereka sendiri,
tetapi juga untuk mengajarkan mereka bahwa perasaan khusus tidak berarti merasa
lebih baik daripada yang lain.
11. TENTUKAN
TUJUAN DENGAN TERUS MENCOBA
Ajarkan anak-anak
Anda untuk fokus menuju tujuan yan mereka miliki. Buat mereka memiliki
kebanggaan dalam prestasi mereka, meski tidak menjadi yang pertama. Hal ini
adalah langkah awal untuk memberikan mereka kesempatan untuk sukses. Coba, coba
lagi. Dorong anak Anda untuk mencoba hal-hal dengan cara mereka sendiri,
menghadapi tantangan, dan mengambil risiko. By SayangiAnak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar