Bismilah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.....

" MADING GEMA NURANI " __ Jl.Raya Kaliabang Tengah No.75 B Bekasi 17125 Phone 021 88871329 __ ** Ikhlas Melayani Mendidik Sepenuh Hati **

AL QURAN

Cari .....

Rabu, 28 September 2016

Teknik mengetik "shalallahu'alaihi wasallam" pada MsWords

Alhamdulillah, kini Muslimin pengguna Microsoft Words dapat berlega hati mengetik

sholawat nabi tanpa perlu disingkat menjadi “saw” dalam bahasa Arab atau “pbuh” dalam 

bahasa Inggris. Demikian kesan yang disampaikan para netizen asal Bandung di media 

sosial pada Senin (9/3/2015).





Arabic Typing






6 Langkah Ini Bisa Mengajari Anak Bersikap Jujur



"Berani Jujur Itu Hebat!"

Sebenarnya, kalimat ini mengherankan, karena salah satu standard karakter orang baik adalah jujur. Artinya, kejujuran itu mestinya ada pada setiap orang, dan merupakan akhlak yang standard. Tetapi, rupanya dunia telah sedemikian berubah, sehingga orang jujur sekarang memang langka adanya. Keculasan, tipu daya, kebohongan, siasat busuk, berkelit-kelindan dan melekat dan lama-lama naik tingkat menjadi adat.

Padahal, kejujuran adalah modal dasar kehidupan, dan sarana cemerlang menuju kejayaan akhirat. Di dunia, kejujuran kerap menjadi sarana kesuksesan seseorang. Tentu kita sering mendengar kisah, seseorang yang cemerlang secara karir, ternyata mengalami kegagalan fatal di tengah jalan gara-gara bersikap tak jujur. 

Mengajari bersikap jujur kepada anak itu gampang-gampang susah. Gampang, karena pada prinsipnya seorang anak itu memang sudah jujur dari sononya, alias selalu bersikap apa adanya. Nalurinya yang bening mendorongnya untuk melakukan itu. Sulit, karena konsep kejujuran dan kebohongan, adalah sesuatu yang sifatnya abstrak dan mungkin agak sulit dimengerti. 

Anak-anak usia 2-3 tahun misalnya, rata-rata mereka memang hidup di alam fantasi. Mereka sangat suka berimajinasi, dan imajinasi yang mereka bentuk itu, seolah-olah nyata terjadi. Maka, jangan heran jika suatu saat, anak Anda yang masih berusia 3 tahun misalnya, tiba-tiba datang kepada Anda, lalu dengan wajah serius bercerita, bahwa dia baru saja bertemu dengan SpongeBob. Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, sampai mereka berusia 7 atau 8 tahun, anak-anak tidak mengerti bahwa berbohong itu upaya nyata untuk memperdaya seseorang.

Namun, kejujuran tentu harus tetap diajarkan, dan diupayakan melekat pada anak-anak kita. Dalam ajaran agama saya, ada sarana berpuasa, yang sangat tepat untuk melatih anak bersikap jujur. Ya, karena ibadah puasa ini memang sangat menekankan aspek kejujuran. Hanya Allah dan kita sendiri yang tahu kita benar-benar berpuasa, atau diam-diam menyelinap ke kulkas dan minum seteguk air di siang bolong.  Mengingat pentingnya bersikap jujur, tak ada salahnya jika kita menitiktekankan puasanya anak-anak kita sebagai latihan bersikap jujur. 

Bagaimana cara agar anak terbentuk untuk selalu bersifat jujur?
Berikut ini tips-tipsnya.

Pertama, berilah pengertian sebelumnya kepada anak kita, bahwa kejujuran itu adalah hal yang terpenting dalam hidup kita. Sebaliknya, terangkan juga apa bahaya ketidakjujuran bagi seseorang.

Kedua, terangkan konsep bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar. Misalnya saat berpuasa, kita bisa berkata begini, “Nak, Bunda nggak tahu kalau kamu diam-diam berbuka. Tetapi, Allah maha melihat apa yang kita kerjakan. Jangan takut kepada Bunda, tetapi takutlah kepada Allah.”

Ketiga, karena kejujuran itu penting, sebaiknya kita tak terlalu mempersoalkan hasil akhir, tetapi fokuslah pada proses. Misal, ketika anak kita memang tak kuat berpuasa, katakan kepadanya, “Nak, kalau memang kamu tidak kuat, berbuka saja pas adzan dhuhur.” Itu jauh lebih baik daripada Anda mengatakan, “Pokoknya, bagaimanapun caranya, Adek harus puasa sampai maghrib, Bunda ada hadiah besar jika Adek bisa,” padahal, mungkin Anda sendiri menyadari, bahwa anak Anda agak kesulitan untuk berpuasa penuh. Tindakan semacam itu, akan membuat si anak memiliki bersitan niat untuk berbohong. 

Ini sama dengan tindakan sebagian orang tua yang sangat berobsesi anaknya dapat prestasi tinggi di sekolahnya dan karenanya menekan anak untuk selalu mendapatkan nilai baik, serta memarahinya habis-habisan jika nilainya jeblok. Tindakan kita yang sangat berorientasi pada hasil akhir, akan mendorong anak untuk menggunakan berbagai cara, termasuk mencontek.

Keempat, jika Anda tahu bahwa anak Anda diam-diam berbohong, misal saat puasa dia berbuka, jangan langsung menghujaninya dengan pertanyaan yang mengarahkan anak kepada kebohongan kedua, seperti  “Adek tadi buka ya?”. Tapi, langsunglah peluk dia dan berkata semacam ini, “Adek, besok makan sahurnya yang banyak, biar adek bisa kuat. Trus, jangan terlalu banyak main bola, nanti gampang haus.” Atau, ketika Anda tahu bahwa dia memukul adiknya hingga menangis, tetapi dia tidak mau mengaku, tak usah didesak untuk mengaku. Tetapi dengan cara lembut, kita bisa merangkulnya, lalu berkata, "Kakak, mencintai adik itu sesuatu yang sangat mulia, lho. Sementara, memukulnya hingga menangis, tentu akan dicatat sebagai perbuatan tercela."

Kelima, pujilah kejujurannya meski untuk sesuatu yang tak sesuai harapan. Misal suatu ketika anak Anda berkata, “Bunda, maaf, kemarin aku nyontek saat ulangan.” Katakan padanya semacam ini, “Bunda senang Adek mau berterus-terang. Lain kali kalau Adek tak bisa mengerjakan ulangan, sebaiknya kerjakan sebisanya. Bunda memang senang jika Adek dapat nilai bagus, tetapi Bunda lebih senang jika Adek bersikap jujur” 

Keenam, jangan beri contoh ketidakjujuran kepada anak Anda. Misal, suatu saat Anda berpesan kepada anak Anda, “Nak, kalau ada telepon tanya dulu dari siapa. Kalau yang telpon Pak A dari perusahaan B, bilang Bunda sedang sibuk.” Jika Pak A dari perusahaan B itu memang mengganggu Anda, mengapa tidak Anda hadapi saja sendiri, lalu bicara secara baik-baik atau tegas jika diperlukan, jika telepon-teleponnya Anda rasa mengganggu Anda.

Sulit memang, membudayakan bersikap jujur kepada anak. Terlebih, budaya dusta banyak sekali menjejali kehidupan di masyarakat sekitar kita. Terkadang, seringkali kita juga secara tak sadar melakukan dusta-dusta ringan, yang akhirnya menjadi kebiasaan. Ingin anak kita jujur, ayo mulai dari diri kita!

Empat Keterampilan Abad 21, Sudahkah Kita Miliki 4C ini ? .....

4C 
Pernyataan menarik dari Ibu Sri Hidayati,  S.Si, M.Si, pembicara dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud RI Temanya sih, tentang Kurikulum 13. Tetapi, yang ingin saya sorot dari talkshow itu adalah  “Sudahkah buku Anda mengandung konten berupa ketrampilan yang wajib dimiliki di Abad 21?” Tanya Ibu Sri Hidayati yang malam itu terlihat cantik dengan kerudung pink-nya. “Itulah 4C.Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C.”

Saya terhentak mendengar pernyataan beliau. 4C, sebenarnya kata ini tidak terlalu baru untuk saya. Di berbagai kesempatan, saya sudah mendengar beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Tetapi, malam itu, saya seperti diingatkan kembali, betapa penguasaan 4C itu super-duper-penting. 4 C adalah  jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauuuh lebih bermanfaat ketimbang sekadar jadi jagoan dalam penguasaan hardskill.


Jadi, mari kita bahas sejenak di blog sederhana ini.

Communication
Komunikasi, adalah salah satu kunci sukses dalam hidup ini. Banyak sekali problem bermunculan, baik di level keluarga, masyarakat, lingkungan kerja, kehidupan bernegara, bahkan antarnegara, ternyata berawal dari miscommunication. Saya pernah juga mengalami problem ini ketika berinteraksi dengan kawan lewat sebuah aplikasi chatting. Akhirnya saya menyadari, bahwa komunikasi itu memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi verbal alias isi atau konten, dan dimensi non verbal alias cara penyampaian. Chatting memang bisa menjadi sarana penyampaian verbal, tetapi tidak non verbal. Misal, kata “kamu menyebalkan!” jika disampaikan dengan gaya bergurau, plus mata kedip-kedip, pasti akan dianggap sekadar gurauan belaka oleh orang yang kita ajak berkomunikasi. Tetapi, jika kata itu kita sampaikan via media chatting, bisa jadi masalah serius.

Tentu komunikasi tidak sesederhana satu paragraph yang saya sampaikan tersebut. Komunikasi itu ilmu yang sangat luas, dan merupakan disiplin ilmu tersendiri. Hanya saja, di abad ini, belajar bagaimana berkomunikasi yang baik, ternyata menjadi sebuah kewajiban. So, buat kita semua yang selalu punya problem dengan hal ini, segeralah berbenah.

Collaborative
Collaborative artinya kemampuan berkolaborasi, alias bekerjasama, saling bersinergi, menyatukan potensi kita dengan potensi orang lain demi tujuan tertentu. Sayangnya, alih-alih mampu bersinergi, banyak di antara kita justru trauma bekerjasama dengan orang lain. Menurut Stephen Covey, perkembangan kedewasaan seseorang ternyata harus menempuh 3 periodesasi, yaitu dependency, independecy dan interdependency.


Saat kita masih lemah, kita biasanya bergantung kepada orang lain. Seiring dengan menguatnya kapasitas, kita menjadi mandiri. Apakah stop di sini? Ternyata tidak. Kita harus mampu ber-interdependency alias saling bergantung dengan orang lain dalam bentuk kolaborasi. Jadi, kolaborasi yang baik, akan terbangun dari sekumpulan orang mandiri yang menyadari bahwa mereka tidak akan mungkin hidup tanpa bersinergi. Kolaborasi akan bubrah jika yang bergabung masih belum memiliki level sama. Mungkin ada yang mandiri, ada yang masih bergantung dan sebagainya.

Critical Thinking and Problem Solving
Saya merasa sangat sedih ketika melihat ada orang tua yang meng-cut pikiran kritis anak dengan perkataan-perkataan yang cenderung “show of power”. Misal, “Diam, kamu ini ngeyel!” Atau, “Kalau dibilangi itu jangan membantah, Bapak ini lebih tahu dari kamu.”

Oke, jika maksud si ortu adalah ingin anaknya hormat kepada orang tua, tak perlu dengan kalimat skakmat semacam itu. Sebab, kalimat-kalimat semacam itu, apalagi ditambah dengan tekanan non verbal seperti mata melotot, tangan menggebrak meja dan sebagainya, justru akan mematikan daya “critical thinking” si bocah. Critical thinking adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan ujung-ujungnya ketemulah sebuah solusi dari suatu permasalahan. Orang yang cerdas, sejatinya bukan yang nilainya selalu 100 atau A plus, tetapi yang mampu berpikir kritis dan menemukan solusi cerdas dari berbagai problem yang dia alami.

Creativity and Innovation
Kreativitas, menurut The Liang Gie didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.


Nah, 4C ini, disebut-sebut sebagai “jurus sakti” menaklukkan kompetisi abad 21, di mana di abad ini, pertarungan bukan lagi berorientasi pada aku menang dan kamu kalah, tetapi aku menang dan kamu menang. Kita unggul bersama-sama.

Nah, sudahkah kita memiliki 4C tersebut?

Solo, 18 September 2016

Selasa, 27 September 2016

PSB ONLINE GEMA NURANI

PSB GEMA NURANI

Bismillahirrahmanirrahiim, 

Alhamdulillah PITH Gema Nurani kembali membuka pendaftaran murid baru TK-SD-SMP-SMA (Kelas Internasional, Reguler dan Akselerasi) untuk tahun pembelajaran 2017-2018. Bagi Ayah dan Bunda yang ingin mendaftarkan putra putrinya bersekolah di Sekolah Islam Gema Nurani dapat langsung melalui sistem online kami. 

Informasi lebih lanjut Ayah dan Bunda dapat menghubungi bagian Humas atau datang ke sekolah. 

Humas: Maurinawati 
0812  9709  8124 
Gedung Pusat YAASIN 
Jalan Raya Kaliabang Tengah No. 75 B, Bekasi Utara 




ADAB KE MASJID

Masjid Ulul Baab Gema Nurani

1. DINIATKAN UNTUK MENCARI RIDHO ALLAH "Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya" (HR. Bukhari)

2. BERWUDHU DARI RUMAH, BUKAN DI MASJID “Siapa yang berwudhu di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah, untuk menunaikan shalat wajib…” (HR. Muslim)

3. BERPAKAIAN YANG INDAH DAN SOPAN
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid…” (QS. Al-A’raf: 31)

4. MENGGUNAKAN ALAS KAKI DAHULUKAN KAKI KANAN
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya” (HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya)

5. MEMBACA DOA KETIKA KELUAR RUMAH
“Apabila ada orang yang keluar dari rumahnya, kemudian dia membaca doa 'Bismillaahi tawakkaltu 'alallaah, laa hawla wa laa quwwata illaa billaah', dikatakan kepadanya: ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi, dan kamu dilindungi’
maka setan-setan pun berteriak. Kemudian ada salah satu setan yang berkata kepada lainnya: ‘Bagaimana mungkin kalian bisa menggoda orang yang sudah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi'." (HR. Abu Daud, Turmudzi dan dishahihkan Al-Albani)

6. BERJALANLAH MENUJU MASJID DENGAN TENANG
“Apabila kalian mendengar iqamah, berjalanlah menuju shalat dan kalian harus tenang, dan jangan buru-buru..." (HR. Bukhari dan Muslim)

7. MEMBACA DOA KETIKA MENUJU MASJID
Diantaranya:
"Allaahummaj 'al lii nuuran fii qobrii wa nuuran fii 'adzhaamii" [Yaa Allah, jadikan cahaya untukku di kuburku… Cahaya di tulangku]
"Wa hablii nuuran 'ala nuur" [Berilah aku cahaya atas cahaya]
(Shahih, dari Hisnul Muslim, karya Dr. Said bin Wahf Al-Qanthani)

8. SAMPAI MASJID, LEPAS ALAS KAKI DAHULUKAN KAKI KIRI
“Apabila kalian memakai sandal, mulailah dengan kaki kanan, dan jika melepas, mulailah dengan kaki kiri” (HR. Ibn Majah dan dishahihkan Al-Albani)

9. MASUK MASJID DAHULUKAN KAKI KANAN
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya” (HR. Bukhari, Ahmad dan yang lainnya)

10. MEMBACA DOA KETIKA MASUK MASJID
"Allaahummaftah lii abwaaba rahmatik" [Ya Allah, buka-kanlah pintu rahmatMu untukku] (HR. Muslim)

11. SHALAT TAHIYATUL MASJID, JIKA MEMUNGKINKAN
“Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat” (HR. Muslim)

12. MENDEKATI SUTRAH
Sutrah artinya segala sesuatu yang berdiri di depan orang yang sedang shalat, dapat berupa tembok, tiang, meletakkan tas, atau semacamnya untuk mencegah orang lewat di depannya.
“Jika seseorang mengerjakan shalat maka shalatlah dengan menghadap sutrah dan mendekatlah padanya” (HR. Abu Daud)

Selasa, 20 September 2016

Peer Teaching Guru Baru Gema Nurani

Bekasi, Gema Nurani. Alhamdulillah kemaren hari Sabtu, 17 September 2016 LP2MP dan HRD mengadakan Peer Teaching 20 guru baru. Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas Guru yang kreatif dan profesiinal, kami Tim LP2MP Gema Nurani memberikan kesempatan kepada Guru baru untuk mengeskplore dan mengaktualisasikan kemampuan mengajar dalam kegiatan Peer Teaching yang telah sukses diselenggarakan tadi pagi hingga siang menjelang Zhuhur. 

Kami dari Tim LP2MP mengucapkan terima kasih kepada pemandu/penilai yang telah berpartisipasi memberikan waktu dan tenaganya sehingga acara Peer Teaching dapat berjalan lancar sesuai harapan kita bersama. 


Tak lupa kami juga mengapresiasi kepada semua peserta yang telah antusias & bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan Peer Teaching, semoga tujuan kegiatan ini dapat tercapai dan memberi manfaat bagi kita semua, aamiin Penyelenggara dalam hal ini LP2MP dan HRD mohon maaf atas semua kekhilafan dan kekuarangan kami dlm memfasilitasi dan melayani bapak/ibu yang jauh dari kesempurnaa, tentu saja dalam penyelenggaraannya terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan yang tidak pada tempatnya ini kami berupaya mengevaluasi dan memperbaikinya untuk yang akan datang.






Kamis, 08 September 2016

Pemilihan Presiden Prefect Student “Organisasi Unik di SDIT Gema Nurani Bekasi"


Organisasi siswa adalah hal yang lazim ada di sebuah lembaga pendidikan, tujuan sebuah organisasi adalah salah satu ajang melatih siswa dalam bersosialisasi dan berinteraksi sesama siswa di dalam maupun di luar sekolah, tujuan secara umum adalah melatih jiwa leadership siswa dalam berorganisasi.  Jika disebuah pendidikan tingkat SMP  atau SMA kita mengenal organisasi intern yang disebut OSIS . Maka di sebuah lembaga Sekolah Dasar mana pun kita tidak menemukan organisasi seperti osis ataupun yang lainnya karna melihat usianya yang masih terlalu kecil, tetapi tidak dengan Sekolah Dasar Islam di Kota Bekasi yaitu SDIT Gema Nurani. Ya, nampaknya hanya di sekolah inilah sebuah organisasi tingkat sekolah dasar yang mempunyai sebuah organisasi unik yang dinamakan “Prefect Student”. 

Organisasi ini hampir mirip dengan organisasi OSIS yang mana dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Presiden, wakil, sekretaris jendral, bendahara dan divisi-divisi lainnya. Organisasi ini pun dikelola secara demokrasi yaitu dari siswa untuk siswa yang mana dalam proses pemilihan anggota prefect student melalui tahap penyeleksian yang sudah ditentukan oleh guru yang menjadi penanggung jawab organisasi tersebut. Dari sekian ratus siswa kelas 4, 5 dan 6 yang mengikuti seleksi hanya 26 siswa yang lolos menjadi anggota prefect student.  Setelah penyeleksian anggota prefect student, hal yang sangat penting adalah pemilihan Presiden Prefect Student. Dalam pemilu presiden ini seluruh anggota prefect menjadi BALON (bakal calon) yang kemudian menyampaikan visi-misi dihadapan dewan guru, melalui tahap tersebut maka terpilihlah calon presiden sebanyak 5 siswa.

Setelah terpilih calon presiden, maka para calon diharuskan berkampanye dengan membuat poster yang ditempel di seluruh lingkungan sekolah, isi dari kampanye tentu ajang promosi kepada siswa agar para calon dapat memikat hati para siswa dan berharap akan di coblos dalam pemilu presiden di kemudian hari. Waktu untuk kampanye memakan waktu selama tujuh hari dan kemudian dilanjutjan dengan ajang debat terbuka para calon presiden terpilih, yakni dengan menyampaikan visi-misi di depan ratusan siswa dan guru dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara masing-masing calon, kemudian para peserta debat yaitu siswa dan guru pun boleh bertanya kepada masing-masing calon presiden terkait dengan visi-misi atau janji calon presiden jika kelak terpilih menjadi presiden prefect student. 

Melalui debat terbuka ini lah para siswa dapat mengerti dan faham apa saja visi misi dan janji-janji para calon presiden sehingga para siswa dapat dengan mudah mencoblos pilihannya saat pemilu. Tanggal 7 september 2016 lalu baru saja pemilu presiden prefect student masa bakti 2016-2017, sebagai calon presiden No urut 1 atas nama Rafi Amza, No urut 2 M. Putra, No urut 3 Delphi Meutia, No urut 4 Zahra Fakhriyyatunnisa dan No urut 5 Keshia Aqila. Pencoblosan berlangsung selama 2 jam dimulai pada pukul 07.00 dan ditutup pada pukul 09.00 dan dilanjutkan dengan penghitungan perolehan surat suara. No urut 2 yaitu M. Putra memperoleh surat suara sebanyak 122 suara, di susul kedua no urut 1 Rafi Amza memperoleh surat suara sebanyak 82suara, di susul ketiga no urut 5 Keshia Aqila memperoleh sebanyak 74surat suara, di susul ke empat no urut 3 Delphi Meutia memperoleh surat suara sebanyak46 dan di susul kelima no urut 4 Zahra memperoleh surat suara sebanyak 16. Dengan demikian yang menjadi Presiden Prefect Student masa bakti 2016-2017 adalah ananda Muhammad Putra. Selamat kepada ananda M. Putra, selamat berjuang dan tetap semangat untuk memajukan SDIT Gema Nurani. 


FB

Tweet GN

Live Trafic Feed ..

Flag Counter

Nasehat

Kita Mampu

CARA BUAT BLOG

Perjuangan anak agar bisa sekolah

Sedih sampai nagis tengok ni..

Dikirim oleh Puteri Tiara Elisha pada 15 Januari 2015

Perjuangan

Perlombaan ini Seru Banget Nih!

Dikirim oleh Videofb pada 4 April 2016