Indonesia Darurat Kejahatan Seksual |
Fenomena mencuatnya “ kekerasan sexual dan pengaruh pergaulan bebas " Dua pekan terakhir masyarakat dikagetkan dengan kejadian berita buruk di media sosial dan pemberitaan media elektronik. Jamak orang tua pada resah, khawatir dan pada ketakutan mendengar info kerusakan moral akhlak yg baru2 ini ramai dibicarakan.
Apa yang salah? ..., dari mana benang kusut itu akan diurai? Bagaimana solusi jalan keluar dari kemerosotan akhlak dan degradasi moral masyarakat Indonesia?..... Siapa yang harus bertanggung jawab?Miris dan merinding bulu kuduk ini mendengar dan membaca berita yg memilukan itu...Apa yg harus kita lakukan? Jangan hanya diam, mengecam dan mencerca saja !!!..... Kemana hati nurani dan rasa kemanusiaan ini ? kezhaliman dan kelaliman merajalela, menyayat dan mengiris-ngiris..., pilu hati ini... sedih..., sungguh kejam dan biadab tak punya hati nurani dan kemanusiaan.
Orang tua harus meningkatkan kewaspadaanya dan harus extra hati-hati. Pimpinan Informal di masyarakat seperti RT, RW, Pengurus DKM dan juga pihak sekolah bahu-membahu kerja sama mengawal generasi muda agar tidak terjerumus menjadi pelaku ataupun korban dari keganasan pengaruh hawa nafsu jahat kekerasan sexual.
Buat surat edaran di bagikan ke warga ditandatangani Ketua RT, RW, Pengurus DKM dan pihak sekolah. Bersepakat membuat aturan dari rumah, rukun tetangga, rukun warga untuk membentengi dan menjaga anak-anak kita dari pengaruh negatif pergaulan dan tontonan serta dampak buruk pemakaian gadget. Misalnya: Setelah shalat maghrib tidak boleh keluar malam dan tidak menyalakan TV, diatur kapan saatnya menggunakan HP/gadget atau tidak diperbolehkan sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar