Oleh : Dr
Amir Faishol Fath
Jamaah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya*.. pun kalau saldo Masjid masih
jutaan ya Maaf kalau infak jamaahnya nggak semangat..
Wifi
di masjid Jogokariyan sudah tahun 2004.. dan itu "gratis-tis" Sehingga Jamaah baik dari anak-anak maupun
dewasa tidak perlu repot-repot ke WarNet yang sangat memungkinkan mereka untuk
membuka situs yang bukan-bukan.. Kami juga menyediakan *langgar olahraga atau
bermain* yang terdapat alat olahraga seperti tenis meja dll.. sehingga
anak-anak atau remaja atau pemuda yang ingin bermain atau berolahraga di
Jogokariyan bisa kerasan atau betah.. timbang "mereka" main atau
ber-olahraga diluar masjid yang biasanya waktu mereka saat itu bertabrakan
dengan waktu shalat.. Dan
Alhamdulillah.. biasanya kami menyediakan setidaknya 1000 piring sebagai menu
buka puasa di Bulan Ramadhan.. juga secara gratis-tis untuk para Jama'ah..
Masjid
Jogokariyan pada 2005 juga meng-inisiasi *Gerakan Jamaah Mandiri..*Jumlah biaya
setahun dihitung.. dibagi 52.. ketemu biaya pekanan.. dibagi lagi dengan
kapastas masjid.. lalu ketemu biaya per-tempat shalat.. Setelah itu
disosialisasikan.. Jamaah diberitahu bahwa jika dalam sepekan mereka ber-infak
dengan jumlah "segitu" maka dia Jamaah Mandiri.. adapun jika berinfak
lebih.. maka dia termasuk Jamaah Pensubsidi.. Tetapi.. jika dia tidak ber-nfak
atau berinfak kurang maka dia termasuk Jamaah di Subsidi.. sosialisasi ditutup dengan kalimat..:
"Doakan kami tetap mampu melayani ibadah anda sebaik-baiknya.."
Gerakan
Jamaah Mandiri Alhamdulillah sukses menaikkan infak pekanan Masjid Jogokariyan
hingga 400%.. Toh ternyata orang malu jika ia beribadah tapi disubsidi.. Demikianlah jika peta.. data.. dan
pertanggungjawaban keuangan masjid transparan.. sehingga infak 1000 rupiah pun
kita tahu kemana alirannya tanpa diminta pun jamaah akan berpartisipasi.. Dan
_tiap kali renovasi Masjid_.. Takmir Masjid berupaya tak membebani jamaah
dengan Proposal.. sebab Takmir *hanya pasang spanduk..: "Mohon Maaf Ibadah
Anda Terganggu, masjid Jogokariyan sedang Kami Renovasi.." Nomor rekening
tertera di bawah..*
Dan
sejak tahun 2005 Masjid Jogokariyan sudah menjalankan program *Universal
Conference Insurance*.. dimana seluruh Jamaah Masjid bisa berobat di Rumah
sakit atau klinik manapun secara Gratis-tis dengan membawa Kartu Sehat Masjid
Jogokariyan.. Dan kami juga biasa *memberi hibah Umrah bagi jamaah yang
betul-betul rutin Jamaah Shalat Shubuh di Masjid Jogokariyan. Inilah beberapa
output dari program Masjid Mandiri.. artinya semua yang dari jamaah akan kembali
ke Jamaah..
Satu
kisah lagi tuk menunjukkan pentingnya data dan dokumentasi.. Masjid Jogokariyan punya foto pembangunannya
di tahun 1967.. gambarnya seorang Bapak sepuh berpeci hitam.. berbaju batik..
dan sarungan sedang mengawasi para tukang pengaduk semen tuk Masjid Jogokariyan
Di tahun 2002/2003 Masjid Jogokariyan direnovasi besar-besaran.. kemudian foto
itu dibawa kepada putra si kakek dalam gambar.. putranya seorang juragan kayu..
Kami katakan pada Putra kakek yang ada di foto tadi..: "Ini gambar
Ayahanda Bapak ketika membangun Masjid Jogokariyan, kini Masjid sudah tak mampu
lagi menampung Jamaah, sehingga kami bermaksud merenovasi masjid, Jika berkenan
tuk melanjutkan amal jariyah Ayahanda Bapak, kami tunggu partisipasi bapak di
Jogokariyan.."
Alhamdulillah..
foto tua tahun 1967 itu membuat yang bersangkutan nyumbang RP 1 Miliar dan MAU
menjadi Ketua Tim Pembangunan Masjid Jogokariyan sampai sekarang.. Ajib.. Foto
tua yang telah dibingkai indah itu ternyata "seharga" 1 Miliar.. So..
kapan mau ke Masjid Jogokariyan..? Kita sdh koq .... 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar